Renungan ialah suatu sikap untuk memikirkan suatu hal dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan suatu ide yang dapat dikembangkan. Hasil dari renungan itu sendiri dapatkan menciptakan suatu seni, seni yang diciptakan ialah:
Teori Pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaanmanusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952). Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).
Dengan demikian pengungkapan itu berwujud berbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis,warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Menurut Saya: Sebuah seni tercipta dari perasaan seseorang yang diungkapkan melalui sebuah seni. Dalam pengungkapan tersebut, harus menjalani sebuah proses yang bertahap, sehingga pengungkapan tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah seni. Biasanya, seseorang tidak dapat mengungkapakan perasaan yang sebenarnya secara langsung, maka melalui Teori Pengungkapan ini seni sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
Teori Metafisika
Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu. Dan karya seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.
Menurut Saya: Untuk membuat sebuah seni, maka harus ada sebuah estetika yang berpengaruh besar terhadap seni itu.
Menurut Saya: Untuk membuat sebuah seni, maka harus ada sebuah estetika yang berpengaruh besar terhadap seni itu.
Teori Psikologi
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ). Menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Menurut Saya: Seni muncul dari pemikiran alam bawah sadar kita, yang secara tidak langsung membuat suatu karya seni. Dalam karya seni dapat mempengaruhi unsur psikologis, misalnya saat kita melihat sebuah lukisan, terkadang hati atau pikiran kita merasa sangat tentram sekali. Dari contoh tersebut Teori Psikologi tercampur dengan karya seni.
Source: Teori-Metafisik.htm