INILAH.COM, Kupang – Sampah yang ada di pasar merupakan tanggung
jawab pengelola pasar dalam hal ini PD. Pasar. Demikian ditegaskan
Anggota DPRD Kota Kupang, Kardinand Kalelena Jumat (11/5/2012) kemarin
terkait dengan polemik tentang siapa yang seharusnya bertanggungjawab
terhadap sampah di pasar Kasih Naikoten.
Menurut Ardy, sebagai pengelola pasar di Kota Kupang, tentunya PD. Pasar juga bertanggung jawab terhadap segala hal yang ada di pasar, termasuk sampah.
“Sampah yang ada di pasar merupakan bagian dari aktifitas para penjual yang berjualan di pasar, jadi harus juga menjadi tanggungjawab PD. Pasar,” ujarnya
Ketika ditanya RND apakah wajar bila PD. Pasar sampai menyewa loder sendiri untuk mengangkut sampah yang sudah menumpuk di Pasar Kasih Naikoten, Ardy menyampaikan, hal tersebut wajar-wajar saja, karena termasuk tanggungjawab PD Pasar.
“Saya pikir wajar saja PD Pasar menyewa loder untuk mengangkut sampah yang menumpuk di pasar, karena termasuk tanggung jawab mereka. Karena yang paling penting adalah, biar para penjual bisa bejualan tanpa terganggu dengan bau tidak sedap yang berasal dari tumpukan sampah tersebut,” jelasnya.
Sedangkan terkait dengan pengaduan para pegawai PD Pasar tentang mobil sampah yang tidak mau masuk untuk mengangkut sampah didalam Pasar Kasih, Ardy mengatakan, “seharusnya sebagai instansi pemerintah, PD Pasar dan Dinas Kebersihan Kota Kupang harus bisa bekerja sama mengatasi masalah ini.”
Menurut dia, keduanya harus bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya bagaimana, sedangkan bagaimana MoUnya dilapangan, biarlah diputuskan bersama kedua pihak. Karena sekali lagi, ini demi kepentingan warga Kota Kupang yang berjualan di pasar, jadi jangan mengedepankan ego.”
Sedangkan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang, Ejbend Doeka, yang dihubungi wartawan secara terpisah Jumat (11/5) kemarin menanggapi dingin persoalan ini.
Menurut dia, tanggung jawab sampah di pasar Kasih adalah PD Pasar sebagai pengelola. Jadi wajar saja jika PD Pasar menyewa kendaraan untuk mengangkut sampah di TPS pasar Kasih.
"Kami sifatnya hanya membantu saja, jadi kalau mereka sewa mobil angkut sampah itu wajar. Karena persoalan sampah tidak bisa kami tangani sendiri secara total. Karena, kami bukan hanya mengurus Pasar Kasih saja, tapi banyak tempat yang kami harus urus seperti Pasar Penfui, Oebobo, Oeba, Kuanino dan Oesapa," jelasnya.
Jadi, jika PD Pasar mengaku kecewa dengan tindakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, sehingga menyewa kendaraan Untuk mengangkut sampah, kata Ejbends, itu sama halnya dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan sering menyewa kendaraan serta alat berat untuk menganggulangi sampah.
Diakuinya, untuk menangani sampah di Kota Kupang, jumlah armada yang tersedia saat ini tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kupang.
Sehingga, sesuai dengan perintah wali kota, maka pihaknya menyediakan kontainer di pasar Kasih untuk menampung sampah yang dihasilkan pedagang, maka sejak satu bulan lalu Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah menyediakan satu buah kontainer di pasar Kasih.
"Jadi sampai saat ini kami juga masih sering sewa mobil dan alat berat urus sampah, karena memang fasilitas kami belum memadai," tegasnya. [gus]
Menurut Ardy, sebagai pengelola pasar di Kota Kupang, tentunya PD. Pasar juga bertanggung jawab terhadap segala hal yang ada di pasar, termasuk sampah.
“Sampah yang ada di pasar merupakan bagian dari aktifitas para penjual yang berjualan di pasar, jadi harus juga menjadi tanggungjawab PD. Pasar,” ujarnya
Ketika ditanya RND apakah wajar bila PD. Pasar sampai menyewa loder sendiri untuk mengangkut sampah yang sudah menumpuk di Pasar Kasih Naikoten, Ardy menyampaikan, hal tersebut wajar-wajar saja, karena termasuk tanggungjawab PD Pasar.
“Saya pikir wajar saja PD Pasar menyewa loder untuk mengangkut sampah yang menumpuk di pasar, karena termasuk tanggung jawab mereka. Karena yang paling penting adalah, biar para penjual bisa bejualan tanpa terganggu dengan bau tidak sedap yang berasal dari tumpukan sampah tersebut,” jelasnya.
Sedangkan terkait dengan pengaduan para pegawai PD Pasar tentang mobil sampah yang tidak mau masuk untuk mengangkut sampah didalam Pasar Kasih, Ardy mengatakan, “seharusnya sebagai instansi pemerintah, PD Pasar dan Dinas Kebersihan Kota Kupang harus bisa bekerja sama mengatasi masalah ini.”
Menurut dia, keduanya harus bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya bagaimana, sedangkan bagaimana MoUnya dilapangan, biarlah diputuskan bersama kedua pihak. Karena sekali lagi, ini demi kepentingan warga Kota Kupang yang berjualan di pasar, jadi jangan mengedepankan ego.”
Sedangkan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang, Ejbend Doeka, yang dihubungi wartawan secara terpisah Jumat (11/5) kemarin menanggapi dingin persoalan ini.
Menurut dia, tanggung jawab sampah di pasar Kasih adalah PD Pasar sebagai pengelola. Jadi wajar saja jika PD Pasar menyewa kendaraan untuk mengangkut sampah di TPS pasar Kasih.
"Kami sifatnya hanya membantu saja, jadi kalau mereka sewa mobil angkut sampah itu wajar. Karena persoalan sampah tidak bisa kami tangani sendiri secara total. Karena, kami bukan hanya mengurus Pasar Kasih saja, tapi banyak tempat yang kami harus urus seperti Pasar Penfui, Oebobo, Oeba, Kuanino dan Oesapa," jelasnya.
Jadi, jika PD Pasar mengaku kecewa dengan tindakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, sehingga menyewa kendaraan Untuk mengangkut sampah, kata Ejbends, itu sama halnya dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan sering menyewa kendaraan serta alat berat untuk menganggulangi sampah.
Diakuinya, untuk menangani sampah di Kota Kupang, jumlah armada yang tersedia saat ini tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kupang.
Sehingga, sesuai dengan perintah wali kota, maka pihaknya menyediakan kontainer di pasar Kasih untuk menampung sampah yang dihasilkan pedagang, maka sejak satu bulan lalu Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah menyediakan satu buah kontainer di pasar Kasih.
"Jadi sampai saat ini kami juga masih sering sewa mobil dan alat berat urus sampah, karena memang fasilitas kami belum memadai," tegasnya. [gus]
Source : http://www.inilah.com/read/detail/1860882/sampah-termasuk-tanggung-jawab-pd-pasar
Kesimpulan :Menurut saya, apa yang sudah menjadi tanggung jawab, harus kita lakukan dan pertanggung jawabkan, karena itu merupakan tugas kita. Setidaknya kita lakukan semampu kita, seperti artikel diatas, pihak PD sudah melakukan tanggung jawabnyanya semaksimal mungkin, namun hanya saja kurang memuaskan karena ada keterhambatan fasilitas. Namun setidaknya bisa ditingkatkan lagi, sehingga tidak membuat pihak Pasar sangat kecewa atas tugas dan tanggung jawab PD.